Namaku Delilah, umurku belum genap 4 tahun, tapi inilah aku dengan segudang keinginanku yang tertuju pada satu tujuan, KELILING DUNIA. Yaa sedikit terinspirasi dari salah satu acara anak di tv dan dengan sedikit taktik yang diajarkan oleh ayah-bunda dalam hal copy-paste-edit sehingga muncullah ‘Delilah Si Bolang’. Umurku yang masih semuda ini membuatku yakin bahwa belum banyak yang ku ketahui dan semakin mendorongku untuk mencari tau keadaan belahan dunia lain (kalimat ini diajarkan oleh ayah-bunda lagi). Listnya sudah kubuat rapi, peta dunia siap menemani, beragam bahasa telah kupahami, restu ayah-bunda juga menyertai, hari ini aku melangkahkan kaki menjadi petualang sejati. Namun sesaat aku tersadar, ku tengok list ditanganku, kucermati satu per satu, tak ada nama negeriku, dan membuat aku terpaku. Hei, aku belum mengenal negeriku, negeriku selama ini hanya batasan rumahdanhalaman ayah-bunda, kenderaan ayah-bunda, dan tempat bermain yang aku datangi bersama ayah-bunda. Seluas itukah negeriku, rumahdan halaman ditambah kenderaan ditambah tempat bermain? Kurasa tidak, ya, pasti tidak, negeriku lebih luas dari itu karena negeriku INDONESIA negeri yang KAYA. Arah pun ku belokkan dari keluar Indonesia menjadi ke dalam Indonesia dan disinilah ceritaku mengenal negeriku.

bangun pagi, buka jendela di bukit tinggi
udara segar masuk ke kamar, rebahan bentar, tidur lagi
atau niat bangun pagi-pagi liat sunrise di borobudur, asik sendiri
atau ke Kupang menatap pantai bersantai kita sambil mengopi
pernahkah engkau sendiri di pantai samalona makassar
atau ke Belitong lalu ke pantai, foto-foto di depan batu yang besar
atau Manado di bulan Juli, kekayaan lautnya lebihi Bali
di pantai Pulau Siladen menatap Manado tua terasa keren
main bola dengan pemuda di desa sumberejo lampung utara
atau main basket dengan penuh gaya di stadion DBL Arena Surabaya
di manapun kita berada selama berdiri di Indonesia
harus bangga, harus berkarya, dan harus dengarkan pantun saya
jalan-jalan ke pasar ketemu mbak ayu
duduk bersamanya dan minum-minum jamu
jangan pernah malu punya darah melayu
karna itu kekayaan milik bangsamu
banyak orang di Indonesia hanya pergi ke kota-kota yang sama
libur ke Singapore atau ke Malaysia, weekend ke Bandung, pulang ke Jakarta
hanya tahu tentang Indonesia dari berita TV dan koran saja
bukalah kopermu, isi dengan baju, banyak destinasi yang bisa dituju
pernahkah kau dan seorang kawan ngopi kotang susu jahe di Blandongan
atau di Medan ke nelayan nikmati seporsi pancake durian
sempatkan untuk meluncur ke Padang makan sate padang Mak Syukur
atau di Malang duduk dengan tenang dengan secangkir hangat Wedhang Secang
apabila kau ragu untuk menjelajahi negrimu
perjalanan pesawat tak makan waktumu kecuali Papua hanya setidurmu
siapa lagi kalau bukan kamu yang jadi duta untuk bangsamu
negri yang kaya kamupun tahu sekarang giliran dunia yang tahu
anak-anak yang ada dimana-mana
semua punya senyum yang sama, semua simpan mimpi yang sama
sayang skali oleh kakaknya yang darah melayu digoda-goda
charly, lanjutkanlah kau berkarya, mungkin kelak kita bisa…
(Lagu Melayu, Pandji Pragiwaksono)
0 komentar:
Posting Komentar